Rss Feed
  1. Tentang Tulisan

    Rabu, 12 Desember 2012

    Sedari tadi aku duduk memandangi layar monitor dan tuts-tuts keyboard yang sepertinya sedang tak bersahabat denganku. Iyaaa jadi ceritanya tuh sedari tadi aku nyoba nulis, siapa tau aja dapet bahan, sayangnya  antara otak kanan dan kiriku sedang terjadi miss komunikasi(FYI otakku emg ga’ pernah akur). Tapi semua itu ga’ menghalangiku untuk menuangkan tulisan-tulisan yang begitu orisinil dan terpercaya *eehh

    Baiklah kita mulai saja petualangan ini.
    Menurutku menulis itu adalah interaksi terhadap diri sendiri, merubah apa yang terlihat, terdengar maupun terasa menjadi  deretan huruf, sehingga menjadi menarik dan layak untuk diperdengarkan *korban infotainment. Menulis itu mudah meski merangkainya dirasa sulit J
    Entah telah berapa lama aku mulai suka menulis, entah karena pengaruh siapa juga aku ini jadi hobi menulis. Dengan menulis aku bisa mendongeng untuk diri sendiri, dongeng yang takkan pernah aku dengar dari orang lain. Seperti penggalan lirik lagunya Dewa 19 “menulislaah bila harus menulis, karena kita semua manusia” *ngelantur. Dan pada ritual menulis malam ini aku ditemani  alunan Gamelan Jawa yang sengaja aku setel pelan biar menambah kesan romantis *anggapsajabegitu

    Hahaha ..ini kenapa jadi makin ngelantur sih. Diniatin nulis malah makin berputar-putar saja pikiran ini. Terkadang aku ini heran dengan orang-orang yang begitu hebatnya merangkai kata, mereka menyebut itu dengan syair, sajak, puisi atau apalah sejenisnya. Kata-katanya membuatku geli sendiri. Aku masih ingat sewaktu kecil dimana surat masih menjadi senjata utama dimasa itu. Dari penulisan nama dan alamatnya pun membuatku ngakak guling-guling. Contohnya begini “tertuju kepada kekasihku di villa penantian”. Tapi salut dengan masa itu, setidaknya mereka masih memakai pakem dalam hal menulis. Aku pun pernah jadi bagian pada waktu itu, tidak mudah menulis dilembaran kertas yang lebih mirip tugas essai.  Tak seperti sekarang ini dimana surat tidak lagi diminati oleh kaum kini, tergantikan oleh SMS, email maupun jejaring sosial. Dimana pakem penulisan telah bergeser jauh, parahnya lagi banyak bermunculan kata-kata yang membuatku sakit kepala ketika membacanya, ditambah lagi pola penulisanya yang bisa bikin kejang-kejang.

    Suatu ketika aku pernah dapet balesan SMS, isinya begini “CORULES, ini cava yaa ?”, seketika itu juga aku langsung migren, lalu mencoba mencari tau apa maksudnya. Sampai akhirnya aku dibuat geleng-geleng setelah tau apa maksudnya. Jadi “CORULES, ini cava yaa ituu adalah COri baRU Bales, ini siapa ya”, yaelaahhhh ribet banget dah ni orang bikin kata-kata, SIAL !!! kataku.
    Pernah juga sewaktu terdampar disuatu tempat karena keujanan lalu mendengar obrolan orang disebelahku  via telepon genggam antara dua mahluk yang kira-kira masih dibangku SMA “halloo…ini Sam,  masih inget ga ? |  Sam siapa ya?  jawab mahluk diujung sana |Sam lohh.. SAMSUDIN.. masa ga inget” *gubrakkk!!!
    Hmmmm…ini keren menurutku, untung aja ga’  kenal ma tuh mahluk dua. Aku pikir itu mahluk punya darah bule, ternyata ohh ternyata telah terjadi pemaksaan kehendak disini. Jenengmu kui Samsudin lohh lek, kakean aksi disingkat dadi Sam mbarang (ni mahluk ngomongnya Sem, biar berasa bule gitchuuu).

    Okeee…terlepas dari itu tulisan juga bisa menjadi pengingat atas suatu kejadian terlebih kemampuan otakku  yang suka half blank, bisa membantuku menilai suatu kejadian, tak hanya mengandalkan apa yang terlihat, karena apa yang terlihat belum tentu sepenuhnya benar.
    Akhirnya saya (saya lohh,,,sayahh !!!) harus menyudahi sedikit cerita ini. Bila setelah membaca tulisan ini anda merasa pusing dan mual-mual maupun kejang-kejang maka segeralah periksakan diri anda ke dokter, karena bisa jadi kesalahan ada pada diri anda sendiri bukan isi tulisan saya. Sekian dan terima kasih !



  2. 2 comments:

    Posting Komentar