Ga’ ada dipasar tradisional, apalagi dipasar modern. Ga’ bakal nemuin rasanya di resto yang mahal, apalagi digerai fast food. Bumbu yang satu ini benar-benar unik, ga’ ada yang jual, berasa tapi tak berwujud. Yaahh..kira-kira seperti itulah aku menggambarkan betapa dahsyatnya “bumbu cinta seorang Ibu”. Dan aku rasa anda pun setuju akan hal ini, kalaupun ga’ setuju itu akan jadi sebuah pertanyaan besar buatku :D
Seringkali disaat jauh kita dibuat “kangen” akan hal ini, meskipun yang dikangenin hanyalah sebentuk nasi anget + tempe goreng + sambal terasi, namun perpaduan antara ketiganya bisa dipastikan akan membuat lidah semakin bersemangat untuk bergerilya.
Ini bukan cerita tentang mewahnya hidangan dimeja makan, dengan rupa-rupa makanan yang duduk manis berjejeran, meja mengkilap, piring lebar dan gelas yang berbentuk aneh. Ini lebih ke-keadaan yang sebaliknya, dimana yang tersedia hanyalah nasi dengan lauk ikan asin ditemani hijaunya sawi pahit dipadu padankan dengan sambal korek super pedas, kolaborasi maut !!! Nasinya anget, sayurannya seger, sambele mantep, duduknya “jegang”, weesssss dijamin “nyemah nyemoh”.
Memang seperti itu keadaanya, bukan apa yg dimasak, tapi caranya ! Mungkin ilmuwan Jepang musti melakukan riset lebih lanjut tentang ini.
Bukti cinta seorang Ibu, love u mom :-*
